Title : Destiny Of Love
Genre : Romance, Sad
Rated : 15+
Main Cast
:
Shin Lihyun
Cho Kyuhyun Super Junior as Cho Kyuhyun
Seohyun SNSD a.k.a Seohyun
Length : Oneshoot
Disclaimer : FF ini
hasil inspirasi saya sendiri. DON’T COPAS, RCL dibutuhkan Happy Reading ^-^
STORY
BEGIN
@Myeongdong
Street
Pagi yang sejuk dimusim dingin,
buliran – buliran putih yang merayap dari langit berjatuhan dengan bebasnya
tanpa perduli bahwa mereka akan menjatuhi umat manusia dibawahnya.
Shin Mihyun dan Cho Kyuhyun, kedua
pasangan yang saling menyatukan tangan itu kini tengah berjalan dengan santai
tanpa berbicara, hanya menghirup udara dingin disekeliling mereka.
“kau ingin kesana” Mihyun mengangguk
“baiklah”
Mereka berjalan kembali, beberapa
meter hingga mereka memasuki toko tersebut diiringi suara bel ringan yang
bergerak, karena kedatangan mereka.
“selamat datang”
Pelayan cantik yang tengah berdiri
dipinggir pintu masuk itu tersenyum, sangat cantik. Pikir Mihyun. Gadis itu
menatap Kyuhyun dan tersenyum. Ia sangat tahu sosok Cho Kyuhyun tak akan pernah
memandang wanita lain, meskipun wanita itu sangat cantik bak seorang putri
angsa dalam dongeng.
“selamat pagi, Dokter Cho”
Lelaki tua berkacamata tebal itu
menyapa sosok Cho Kyuhyun, Kyuhyun yang merasa dipanggil menghadapkan wajah
tampannya pada lelaki tua itu, lalu tersenyum.
“Mihyun~ya carilah perhiasan yang
kau suka. Aku akan berbicara sebentar dengan lelaki itu” Seru Kyuhyun, Mihyun
hanya mengangguk dan mulai memilih perhiasan yang sesuai dengan keinginan
Kyuhyun dan Ia sendiri.
“ada yang bisa saya bantu nona
cantik ?”
“aku ingin sebuah kalung berbandul hangul
“ 현 ”. apa ada ?”
“tunggu sebentar” Mihyun hanya
mengangguk.
“selamat pagi Seo Ahjussi, lama
tidak berjumpa” Kyuhyun membungkukkan badan hormat pada lelaki setengah abad
itu.
“Ya, senang bertemu denganmu. Gadis
yang cantik, apa Ia kakasihmu ?”
“Bukan. Ia bukanlah kekasihku. Tapi,
Ia adalah wanita yang akan kujadikan masa depan untukku” Lelaki itu tersenyum
ramah. Lelaki ini tidak pernah berubah, pikir lelaki tua itu.
“rasanya pasti senang memiliki
menantu sepertimu”
“tidak seperti yang kau pikirkan
pula Seo Ahjussi”
Seo JooKyung, nama lelaki tua
tersebut. Ia menatap Kyuhyun dengan dalam dan mendapatkan sebuah jawaban bahwa,
lelaki ini sangat mencintai wanita itu.
“bisakah aku meminta bantuanmu ?”
“apapun jika aku bisa”
“kau, bukankah dokter. Bisakah kau
menyembuhkan anakku ?”
“maksud anda Seohyun ?” Jookyung
mengangguk “memang ada apa dengannya ?”
“kau tahu, ketika Ia mengatakan
untuk mengakhir hubungannya dengamu ? alasan utama Ia mengatakan itu bukanlah
karena study-nya ke Jepang. Tapi, Karena Ia harus menjalani pengobatan kanker
disana”
Kyuhyun tercengang untuk beberapa
saat. Seo JooHyun adalah mantan kekasih Kyuhyun, seseorang yang pernah hinggap pada
perasaan terdalam lelaki itu. Mereka mengakhiri hubungan itu setelah 1 tahun
bersama dengan alasan bahwa Seohyun akan melanjutkan sekolah keJepang, pada
saat itu Kyuhyun tak bisa berkata apa – apa hanya pergi meninggalkan gadis itu
dihujan salju yang dingin.
“kenapa Ia tak mengatakan itu padaku
?”
“dan membiarkan kau menunggu seorang
mayat hidup” Kyuhyun terkejut, separah itukah penyakit wanita itu, sehingga
ayahnya sendiri tidak dapat beroptimis untuk kesembuhannya.
“kenapa anda berkata seperti itu
tuan ?”
“kau tahu, Ia selalu seperti mayat
hidup semenjak kalian mengakhiri hubungan itu. Seohyun terus terbaring dalam kamar,
kehidupannya sangat gelap. Saat itu awalnya aku menolak kalian putus. Tapi,
gadis kecil bodoh itu menangis dan berlutut memohon padaku agar memperbolehkan
kalian untuk mengakhiri hubungan. Gadis kecil bodoh itu hanya takut, jika kau
tetap bersamanya karena alasan kau mengasihinya bukan mencintainya”
Air mata itu menetes diwajah lelaki
tua itu, Ia mengeluarkan sapu tangan bertuliskan “ Seohyun” lalu mugusapkan kain itu pada air mata yang
tengah mengalir dengan santainya diwajah berlipatnya yang termakan usia.
“Kyu, apa kau sudah selesai ?”
Mihyun menghampiri Kyuhyun dengan
sekotak perhiasaan yang belum Kyuhyun ketahui dalamnya.
“tunggu sebentar. Seo ahjussi, lain
kali kita lanjutkan perbincangan ini. Ini kartu namaku. Aku akan pergi,
permisi”
“permisi, ahjussi”
Sepasang manusia itu meninggalkan
lelaki tua yang kini tengah tersenyum kecut, membayangkan jika gadis yang
tengah dalam gandengan lelaki itu adalah anaknya, Seohyun.
“Kyu, siapa lelaki tadi ?”
Mihyun dan Kyuhyun kini tengah
berada pada sebuah toko ramen untuk menghangatkan diri dari dinginnya dunia
luar yang penuh dengan buliran es yang mencari tempat hangat untuk mencair.
“hanya rekan kerja. Kemana penutup
kepalamu, eoh ? bagaimana jika rambutmu rontok, karena terkena salju”
“sepertinya tertinggal di toko
perhiasan tadi”
Mihyun hanya tersenyum polos, karena
ceroboh melupakan penutup kepalanya yang tertinggal di toko perhiasaan tadi. Kyuhyun
melepaskan penutup kepalnya dan meletakkannya pada kepala Mihyun.
“eoh, kenapa kau memberikannya
padaku ?”
“jika seorang lelaki tanpa rambut,
itu masih biasa. Tapi, jika seorang wanita tanpa rambut, apa itu hal biasa ?”
Mihyun hanya tersenyum manis, lalu
mengecup pipi Kyuhyun dan mulai melahap ramen yang sudah sedari tadi merayu
untuk dimakan. Kyuhyun hanya tersenyum geli menatap gadis yang sudah mengisi
hatinya 4 tahun ini.
“makanlah pelan - pelan, jangan
sampai tersedak”
************************
KREKKK
“Kyuhyun~ya apa kau didalam ?”
Mihyun menyembulkan wajahnya pada
pintu ruangan kerja di Rumah Sakit terkemuka Seoul itu.
“masukkan badanmu juga atau kau
ingin terjepit pada pintu ruanganku”
Mihyun tersenyum, lalu perlahan –
lahan menghampiri Kyuhyun, memeluk leher lelaki itu dari arah belakang dan
mengecup pipi lelaki itu sebagai pengganti kata selamat pagi.
“mianheyo, tak membalas pesanmu tadi
pagi. Aku lupa mengcharger Handphoneku”
“tak apa. Ada apa kau kemari ?”
“tadaaa”
Mihyun menunjukkan bekal makanan
yang Ia buat dengan susah payah pagi ini, dengan mengorbankan seluruh jari –
jari lentiknya tergores oleh tajamnya pisau. Kyuhyun menatap bekal makanan itu,
tersenyum, tentu. Namun sedetik kemudian berubah ketika melihat tangan
gadis-nya yang penuh dengan perban kecil bergambar bintang – bintang.
“apa yang kau lakukan pada jari –
jarimu, eoh ?”
Kyuhyun meletakkan bekal makanan
itu, lalu menarik Mihyun pada pangkuannya. Mihyun hanya menurut dan duduk
dipangkuan Cho Kyuhyun, Gadis itu hanya murung melihat wajah Kyuhyun yang
terlihat marah.
“apa kau tak suka jika aku
memasakkan makanan untukmu ?”
“bukan masalah pada kau membuatkan
masakan untukku. Tapi, apa harus kau mengorbankan jari – jarimu ? jika seperti
ini terus, aku akan melarangmu memasakkan makanan untukku”
“Maafkan aku. Pisau itu sangat tajam
dan sangat menyebalkan”
“ck~ lain kali berhati – hatilah
dalam menggunakan benda tajam, lepaskan perban itu, aku akan mengobatinya”
“tidak, pasti sakit. Aku tidak mau,
lagipula eomma sudah mengobatinya”
Kyuhyun berdiri dari kursinya, lalu
mendudukkan gadisnya dikursi kerjanya itu. Kyuhyun berjalan menuju tempat P3K
ruangannya dan dengan perlahan lelaki itu mulai mengobati jari – jari gadisnya.
Mihyun hanya terdiam menatap lelaki dihadapnnya itu.
“Kyu, apa kau setampan ini, jika
sedang mengobati pasienmu ?”
“entahlah. Aku tak pernah bertanya
tentang hal itu pada mereka”
“aku iri dengan mereka yang setiap
hari diobati olehmu” Kyuhyun hanya tersenyum, kemudian berakhirlah luka itu
dengan perban yang lebih baik untuk menutupinya, Kyuhyun mengakhir pengobatan
gratisnya itu dengan kecupan, Mihyun hanya tersenyum diperlakukan seperti itu.
“hanya obat tambahan agar lekas
sembuh”
“apa kau selalu memberikan obat
gratis itu pada setiap pasien wanita ?”
“hanya pasien wanita dihadapanku ini
saja yang kuberi obat terampuh itu”
Mihyun tersipu malu akan perkataan
kekasihnya itu. Mihyun bangun dari kursi kerja Kyuhyun dan mulai membuka bekal
makanan yang Ia bawa.
“Kajja Kyu, ayo makan siang bersama”
“baiklah”
********************
“Kyuhyun~ah, kita akan kemana ?”
“ruang mayat !”
“MWOYA ?”
Mihyun berhenti sebentar dengan
perkataan Kyuhyun yang mengakibatkan Kyuhyun juga ikut berhenti, lelaki itu
tersenyum dalam hati, Ia tahu sekali bahwa gadisnya ini sangat benci sesuatu
yang berbau mistis.
“waeyo ? tidak jadi ikut ?”
“kau serius Kyu, maksudku, kau
tahukan ?”
“kuanggap kau tidak jadi ikut”
“YAKKKK”
Mihyun berlari mengajar Kyuhyun,
lalu mendekap lengan lelaki itu. Kyuhyun hanya tersenyum senang melihatnya.
Hari ini, akhirnya Ia bisa mengerjai gadisnya itu.
“kenapa ?”
“kau ingin mengerjaiku, eoh ?”
“untuk apa mengerjaimu, gadis
pendek”
“YAKKK~ aku ini tinggi hanya saja
kau yang terlalu berlebihan dalam memiliki tinggi tubuh”
“kkk~ itu alasan macam apa Nyonya
Cho” Kyuhyun mencubit hidung mancung Mihyun dengan gemas, sedang gadis itu
hanya mempoutkan bibirnya, tanda kesal.
“Hey, Kyu”
Seorang gadis cantik terduduk pada
kursi roda itu menyapa Kyuhyun, Kyuhyun yang menjadi objek panggilan merasa tercengang
melihat gadis yang tengah menyapanya itu.
“Seohyun”
“ne, anyeong. Apa kabar ?”
“baik. Bagaimana denganmu ?”
“seperti yang kau lihat. Menyedihkan
bukan”
Mihyun menatap heran gadis di kursi
roda itu dan menemukan sebuah fakta bahwa Kyuhyun memang telah mengenal dekat
pada gadis yang dipanggil Seohyun itu.
“apa dia kekasihmu ?” Mihyun menatap
Kyuhyun, menunggu jawaban.
“bukan...Tapi, Ia gadis yang akan
kujadikan masa depan” Kyuhyun tersenyum dan Mihyun hanya tersipu malu dengan
pipi yang bersemu merah.
“sangat bahagia menjadi dirimu”
Seohyun menatap Mihyun penuh sedih dan hanya dibalas dengan senyum singkat oleh
Mihyun.
“Mihyun~ya lebih baik kita kembali
keruanganku” Kyuhyun dan Mihyun membungkukkan badan dan mulai berjalan
meninggalkan Seohyun yang sedang tersenyum lirih, menatap takdir yang kini
tengah Ia terima.
“Kyu, siapa gadis tadi ?” Mihyun
menghentikan langkah Kyuhyun. Kyuhyun menatap Mihyun lirih, lalu memeluk gadis
yang sangat Ia cintai itu.
“dia Seohyun, mantan kekasihku” Mihyun
yang berniat membalas pelukan Kyuhyun, seketika berhenti dan melamun.
“kenapa kau hanya diam ?” Kyuhyun
menangkup wajah Mihyun. Mata gadis itu kosong, itulah yang Kyuhyun dapat.
Kyuhyun kembali mendekap gadisnya dengan erat, hingga seketika kesadaran gadis
itu kembali lagi, lalu membalas pelukan Kyuhyun tak kalah erat.
“kau tak memiliki perasaan lagi
bukan padanya ?” Mihyun mengakhiri pelukan itu dan menatap Kyuhyun dalam.
Kyuhyun mengangguk dengan tulus.
“dan kau berjanji tak akan kembali
padanya bukan ?” Kyuhyun diam. Tiba – tiba pertanyaan gadisnya itu membuat Ia
bingung, entahlah. Mungkin kenangan 1 tahun bersama gadis bermarga Seo itu
sedikit terulang lagi.
Mihyun tersenyum lirih dan sedikit
perlahan melepaskan dekapan tangan Kyuhyun.
“tidak, dia hanyalah masa laluku.
Tak ada lagi yang harus kurajut dengannya dimasa depan nanti” Kyuhyun memegang
erat tangan Mihyun, menarik gadis itu menuju ruangan kerjanya.
*************************
Pagi yang sangat dingin dimusim
dingin. Salju – salju berwarna putih bersih itu berjatuhan dan kemudian
terinjak dengan bekas yang terlihat dengan jelas. seorang gadis yang tengah
duduk di sebuah kursi taman dengan baju hangat yang membuat tubuhnya terlihat
lebih lebar.
Gadis itu terus melengok
sekelilingnya, berharap lelaki yang mengajaknya bertemu hari ini datang dengan
secepatnya. Shin Mihyun, Ia merentangkan tangan kanannya menggapai buliran
berwarna putih dingin itu, kemudian meremasnya, melelehkannya. Tentu.
“
Saranghaeyo Shin Mihyun ”
Nada dering itu menandakan sebuah
panggilan dari Kyuhyun, gadis itu mengangkat Handphonenya dengan senang.
“yeoboseyo”
“ yeoboseyo, Mihyun~ya. Mianhe aku tak bisa menepati
janjiku untuk berkencan denganmu hari ini. Seohyun kambuh dan aku harus pergi
menuju Rumah Sakit”
Senyum gadis itu memudar
“baiklah,
tak apa. Aku akan langsung pulang. Berhati – hatilah dijalan Kyu. Kudengar akan
ada badai salju hari ini”
“Ya, tentu. Kau berhati – hatilah. Aku mencintaimu”
“Aku juga”
Mihyun mengakhiri percakapan telefon
itu, lalu memasukkan handphonenya kedalam tas sandangnya. Kemudian berjalan
pulang diiringi dengan dinginnya salju. Padahal hari itu gadis manis itu
berniat akan memberikan kalung yang Ia beli saat di Myeongdong.
********************
Mihyun siang itu, mendatangi Rumah
Sakit tempat Kyuhyun bekerja untuk memberikan makan siang padanya.
“Kyu, apa kau didalam ?” Mihyun
menyembulkan wajah puithnya pada pintu ruangn tersebut. Gadis itu diam untuk
beberapa saat dan mulai memasuki ruangan tersebut setelah merasa tak mendapat
jawaban.
“Kyuhyun~ya apa kau didalam ?” Mihyun
mulai mencari Kyuhyun disegala penjuru ruangan terebut dan menemukan kenyataan
bahwa ruangan itu kosong. Gadis itupun keluar dari ruangan tersebut dan mencoba
mencari keberadaan Kyuhyun diruangan pasien.
“Kyunnie~ya apa kau tak mencintaiku
lagi ?” Mihyun menghentikan langkahnya ketika secara tidak sengaja mendengar
nama kekasihnya itu dipanggil.
“maksudmu ?”
“aku tahu, gadis itu hanya
pelarianmu sajakan ?” Mihyun menatap Kyuhyun dan gadis bernama Seohyun itu yang
tengah berbincang dar balik kaca pintu ruangan tersebut.
“apa maksud perkataanmu Nyonya Seo
?” Kyuhyun mengerutkan matanya, Ia merasa kesal dengan pertanyaan mantan
kekasihnya itu.
“kau tak benaar – benar
mencintainyakan ? bukankah kau pernah berkata padaku bahwa cintamu hanya
untukku”
“bukankah itu dulu. Anggaplah itu
hanya bualan semata”
“Kyu” Kyuhyun menatap gadis itu dan
secara tiba –tiba gadis bermarga Seo itu mengecup pipi Kyuhyun.
“a...apa yang kau lakukan ?” Kyuhyun
membulatkan matanya, terkejut.
“kau masih mencintaiku, lihat saja
kau tak memberontak ketika kucium” Mihyun menangis, tentu saja. Gadis mana yang
tak akan menangis ketika melihat kekasihnya tengah berciuman dengan wanita
lain. Mihyun menghapus air matanya, lalu berjalan pergi meninggalkan tempat
itu. Gadis itu kini membutuhkan waktu sendiri.
*****************************
“Cho Kyuhyun”
“ya ahjussi”
“bolehkah aku meminta bantuan padamu
?” Lelaki tua itu menatap Kyuhyun, Kyuhyun hanya menatap coffe dihadapannya
tanpa membalas tatapan lelaki paruh baya itu.
“ya, jika aku bisa”
“berpura – puralah mencintai Seohyun
dan jalinlah sebuah hubungan dengannya”
“MWO ?” Kyuhyun membulatkan matanya.
Bukankah, lelaki tua ini tahu bahwa Ia
telah memiliki kekasih, kenapa pertanyaannya seperti itu.
“bukankah anda tahu bahwa aku
memiliki kekasih”
“yah, ku mohon hanya untuk hari –
hari terakhirnya saja. Bisakah ?” Kyuhyun menundukkan wajahnya, memgang
Handphone bermerek miliknya dan menatap wallpaper diHandphone itu. Mihyun
dengannya yang sedang tersenyum senang, ketika berlibur keJepang pada musim
semi.
Kyuhyun memikirkan kembali seluruh
kenangan yang Ia rajut dengan Mihyun, ketika mereka berlibur keJepang dan
China. Ia tak ingin kenangan itu tiba – tiba rusak hanya karena sebuah sekrip
yang tengah dibuat oleh lelaki tua bermarga Seo itu. Kyuhyun mendonggakkan
wajahnya.
“maaf tuan Seo aku tak bisa. Kurasa
dengan hubungan dalam bentuk dokter dan pasien saja itu terasa sedikit berat
bagiku. Permisi” Kyuhyun membungkukkan badannya, lalu pergi meninggalkan lelaki
tua yang tengah murung dengan tolakan Kyuhyun.
*************************
“bisakah kau membantuku, kumohon
Nona” Gadis dalam balutan jaket tebalnya itu menundukkan badan, bernafas dengan
kasar, sehinggan muncul asap – asap putih disekitar hidungnya yang kemudian
menghilang.
“bisakah ?” Lelaki tua dihadapan
gadis itu berlutut dibawah kaki gadis manis itu. Mihyun mengangkat wajahnya dan
menarik JooKyung untuk duduk kembali ditempatnya.
“akan ku pertimbangkan lagi ahjussi.
Aku tak mungkin mengambil keputusan tanpa persetujuan Kyuhyun” Mihyun tersnyum
dan membungkukkan badannya yang kemudian meninggalkan lelaki tua bermarga Seo
itu.
**************************
Siang itu. Waktu menunjukkan pukul
12 siang, waktu dimana seseorang harusnya menikmati makan siangnya dengan
santai, namun pasangan manusia yang kini tengah duduk berhadapan itu sangat
jauh berbeda dengan kata santai. Setiap moment romantis mereka kini tengah
terbang entah berantah, hanya kekakuan yang ada diseluruh sistem organ tubuh
mereka.
“bagaimana bisa kau merelakanku ?”
“Kyunie aku tak me...”
“lalu apa. Membiarkanku kembali pada
perasaan yang dulu ? kau tahu yan kau lakukan itu akan menyakitimu”
“Kyu, dengarkan aku” Mihyun
berteriak dengan air mata yang menetes di pipi putihnya. Kyuhyun yang tak kuasa
melihat air mata itu hanya membuang muka kearah samping.
“Kumohon, aku tahu bagaimana
perasaan Seohyun. Hidup dengan tahun yang dapat terhitung, itu sudah cukup
membuatnya tertekan apa lagi sekarang...Ia .... Ia dirawat oleh mantan
kekasihnya” Mihyun membuang muka kearah samping, ketika Kyuhyun menatapnya
sedih. Kantin Rumah Sakit itu kini hening, seluruh penjuru mata menatap nanar
pada pasangan yang setiap hari mereka lihat selalu romantis, kini saling
menangis.
“tidak akan”
“Kyunie. Jebal....kumohon. anggaplah
kau lakukan ini bukan untuknya, tetapi untukku”
“tidak akan. Sudah kukatakan tidak”
Kyuhyun berteriak sangat kencang, mengakibatkan seluruh retina mata manusia
dalam ruangan berukuran 50 x 50 meter itu menatap mereka.
“Ku mohon” lirih Mihyun. Kyuhyun
membuang muka bengis, menahan seluruh emosi dihatinya hingga beberapa detik Ia
mulai kembali mendonggakkan wajah tampannya.
“baiklah. Jika ini keinginanmu, akan
kulakukan”
Kyuhyun berjalan meninggalkan Mihyun
dengan gontai, meremas seluruh jari – jari tangannya dan mata elang itu memerah
menahan amarah yang begitu membuncah dihatinya, berpikir bahwa inikah akhir
dari hubungan mereka, bertengkar hanya karena masa lalu yang tak berarti,
Kyuhyun hanya tersenyum kecut dan pergi menuju ruangan kerjanya.
Mihyun gadis itu menagis
sesenggukan, menundukkan wajahnya yang berubah merah karena menahan rasa sedih
sekaligus rasa dingin dihatinya. Entah kenapa penghangat ruangan pada kantin
Rumah Sakit itu terasa tak berfungsi ditubuhnya atau karena rasa egonya yang
takut akan kehilangan lelaki penghangat tubuhnya.
* * * * * * * * * * *
Kringgg....kring...
Senin
“yeoboseyo”
“Kyu apa kau sedang lenggang. Bagaimana jika kita makan
siang bersama ?”
“mianhe, hari ini aku akan melakukan check up pada
Seohyun dan mungkin akan sampai sore”
“oh begitu, baiklah. Anyeong saranghae”
“anyeong nado”
Selasa
Kring....kring....
“yeoboseyo”
“Kyu malam ini apa kau sibuk ?”
“ya. Malam ini aku akan ada pertemuan dengan keluarga
Seo, kami akan membicarakan perkembangan Seohyun. Mianhe”
“tak apa. Hati – hati dijalan. Aku mencintaimu”
“ya. Aku juga mencintaimu”
Rabu
Kringgg..kringg...
“mianhe, Mihyun~ya tiba – tiba Seohyun mengeluarkan batuk
darah dan aku harus memeriksannya. Bisakah kau menelfonku nanti”
“baiklah. Aku mencintaimu”
“aku juga”
Kamis
To
: Cho Kyuhyun-ku
Kyu, apa kau sibuk nanti siang. Aku ingin datang
memberikan makan sian untukmu.
From : Cho Kyuhyun-ku
Mianhe, aku sudah janjii dengan Seohyun untuk makan siang
bersamanya. Mungkin lainkali kau bisa datang. Aku mencintamu
To : Cho Kyuhyun-ku
Baiklah. Aku juga mencintaimu
Jumat
“Kyu. Aku datang”
“Mihyun~ya kenapa kau tak mengatakan padaku bahwa kau akan
kemari ?”
“aku hanya ingin memberikan makan siang untukmu”
“letakkan diatas meja kerjaku. Hari ini aku akan mengantarkan
Seohyun menuju dokter Rumah Sakit Di Seoul”
“baiklah. Berhati – hatilah. Aku mencintaimu”
“aku juga” Kyuhyun mengecup kening Mihyun, kemudian mulai
berjalan meninggalkan Mihyun.
Sabtu
Kring....kring....
“yeoboseyo”
“Kyu, bagaimana kabarmu ?”
“aku baik. Tunggu sebentar, bisakah kau menelfonku lain
kali. Hari ini banyak sekali pasien yang datang”
“baiklah. Anyeong”
“anyeong”
Minggu
“Kyu apa hari ini kau libur ?”
“ne, tapi, aku sudah ada janji untuk menemani Seohyun
keLotte World. Mianhe”
“tak apa, berhati – hatilah. Anyeong”
“anyeong”
* * * * * * * * * * *
Setiap hari ratusan es kecil
berwarna putih itu berjatuhan, setiap hari mereka semakin banyak, setiap hari
mereka semakin menumpuk, semakin hari rasa dingin itu semakin menyentuh tulang
rusuk, dan setiap hari pula hati gadis yang tengah duduk dijendela kamar itu
semakin terasa sesak. Entah kenapa gadis itu seperti tak memiliki semangat
hidup.
Setiap hari Mihyun menelfon Kyuhyun,
namun Kyuhyun terus saja sibuk dengan gadis lain, Mihyun hanya tersenyum kecut
menatap seluruh pesan yang Ia kirim untuk Kyuhyun. Inikah akhir dari hubungan
mereka ?. Ia tahu ini adalah kesalahannya yang membiarkan Kyuhyun kembali pada
masa lalunya seakan – akan Kyuhyun adalah boneka yang dapat Ia pindahkan
seenaknya, tapi Ia pun kini merasakan sakit yang sama. Bahkan mungkin lebih
dari itu.
From
: Cho Kyuhyun-ku
Mianhe hari ini aku akan mengantarkan Seohyun check up di
Rumah Sakir Seoul. Aku Mencintaimu.
Sekali lagi gadis itu menatap pesan
yang Kyuhyun kirimkan beberapa menit lalu, lalu tersenyum kecut. Kemudian
membuang handphone itu asal.
Bulshitt, kata – kata “ aku
mencintaimu” setiap akhir mereka berhubungan terasa tak ada artinya kini.
Inilah saatnya dimana titik jenuh itu gadis itu rasakan. Mihyun sudah memulai
startnya dan sekarang Ia tahu bagaiman finish dari seluruh permainan memuakkan
ini.
Pada awalnya Mihyun berpikir tak
akan separah ini jika lelakinya berakting menjalin hubungan dengan gadis
bermarga Seo itu. Tapi, kini Ia salah, bahkan untuk berbicara selama 10 menit
pun Kyuhyun tak memiliki waktu untuknya, mengenaskan atau menyedihkan. Kini Mihyun
merasa bersalah dengan apa yang telah Ia putuskan pada waktu itu. Tapi, Ia
ingat Ia sudah memulainnya dan Ia pun juga yang harus mengakhirnya meskipun
terasa sakit.
Mihyun menghampiri telfon rumah
diatas nakas kamar tidurnya itu.
“yeoboseyo”
“......”
“eomma aku merindukanmu. Bolehkah aku menjeput Eomma ke
Roma”
“........”
“sudah kukatakan itu padanya dan Ia tidak keberatan”
“...........”
“tidak. Aku hanya mengatakn padanya bahwa aku merindukan
Eomma. Sudahlah Eomma tunggu aku. Aku akan berangkat besok. Saranghae”
“.........”
Mihyun tersenyum getir dan meluai
menyiapkan seluruh perlengkapan untuknnya tinggal di Roma, Yunani. Entahlah,
apakah Ia akan menetap disana atau tidak ? Mihyun masih bingung, yang Ia
inginkan sekarang adalah mendinginkan seluruh sistem saraf otaknya yang terlalu
beku oleh lelaki itu.
* * * * * * * * * *
Esok harinya
Mihyun mentap kearah belakang, sepi.
Tak ada seorang pun yang akan menangisi kepergiannya. Sesak, memang. Namun,
terasa lebih baik dibandingkan Ia menatap seluruh orang menangis hanya karena
Ia pergi. Mihyun mengeluarkan I-Phone putihnya menatap nanar wallaper
I-Phone-nya merubahnya menjadi wallpaper Ia dan Eommanya, lalu Ia juga merubah
nama kontak Kyuhyun.
To
: Cho Kyuhyun
Mianhe aku baru mengabarimu. Hari ini aku akan berangkat
menuju Roma untuk menemui Eomma. Berhati – hatilah selama aku pergi, jaga
dirimu baik – baik, jangan lupakan makan siang ataupun makan malam. Kyu,
kurasa....kurasaa...hubungan ini kita akhiri sampai sini. Kurasa kau akan lebih
bahagia dengan cinta pertamamu. Kau pernah dengar bahwa cinta pertama susah
untuk dilupakan dan kurasa itu benar.
Jangan mengkhawatirkan perasaanku. Aku baik – baik saja.
Hiduplah rukun dengan Ahra eonni, jangan bertengkar hanya karena masalah kecil.
Oh ya, jangan datang kebandar ne ! saat kau sampai sini mungkin aku sudah
terbang melihat awan – awan diatas sana, kkkk~
Kyunie Sarangahe. Jika kita berjodoh kita pasti akan
bertemu kelak. Saranghae, Jeongmal Saranghaeyo :*
Mihyun tersenyum menatap ketikan
pesan itu, lalu mulai mengirim pesan itu pada Kyuhyun. Gadis itu membalikkan
tubuhnya kembali menatap keramaian bandara kemudian tersenyum dan mulai bersiap
memasuki pesawat.
20 menit setelah pesawat Mihyun
terbang Kyuhyun baru saja sampai pada Bandara dengan nafas yang masih terasa
berat tiap detiknya. Kyuhyun menatap jadwal penerbangan pesawat dan memandang
nanar pada baris ke 3 dari jadwal tersebut. Gadisnya telah pergi,
meninggalkannya. Kyuhyun menangis menatap langit dari balik jendela kaca besar
bandara itu, Ia membuka kembali Handphonenya dan menatap pesan terakhir dari
kekasihnya itu.
“Jika
kita berjodoh kita pasti akan bertemu kelak.”
Dan Ia berharap itu memang benar.
Kyuhyun mulai berjalan meninggalkan bandara dengan tangan yang memegang
Handphone.
From
: Cho Kyuhyun
Kuharap kita memang jodoh. Maaf telah melupakanmu
beberapa hari ini. Jagalah kesehatanmu disana. Aku mencintaimu, sangat
mencintai. Jeongmal Saranghaeyo :*
Kuharap kau membaca pesan ini.
THE
END