Sunday 18 May 2014

Because, Flappy Bird



Title : Because, Flappy Bird
Genre : Little Romance, comedy. etc
Rated : 13+
Main  Cast :
            You
            Cho Kyuhyun
Length : Drabble
Disclaimer : FF ini hasil inspirasi saya sendiri. DON’T COPAS, RCL dibutuhkan Happy Reading ^-^.
            Story Begin
            Cuaca yang begitu dingin di Seoul, Korea Selatan. Terlihat butiran – butiran salju tengah berjatuhan dengan bebasnya, menghempaskan hawa dingin yang menyeruak pada tulang – tualng terdalam manusia, sehingga mereka dengan sigap menggunakan berbagai cara agar tubuh mereka tak ikut membeku diterjang hawa dingin itu.
            Disebuah rumah kecil sederhana yang tampak begitu mewah dari luar itu, terlihat sangat sepi. Walau, sesungguhnya dalam rumah itu terdap dua sosok manusia yang tengah sibuk dengan games dimasing – masing tangan mereka.
            Flappy Bird, siapa yang tak kenal dengan game itu. Game yang dibentuk oleh Dong Nguyen asal Vietnam ini belum terlalu lama dibuat sudah banyak memikat para manusia untuk memainkannya. Walau, lebih tepatnya game ini membuat orang terkena hipertensi hanya karena marah – marah dan mungkin bisa menjadi stroke.

            Dan belum lama ini juga, games itu sudah meracuni sebagian otak Shin Lihyun dan Cho Kyuhyun yang masuk dalam daftar makhluk setengah iblis penyuka games. Kedua orang ini langsung mendownload game tersebut, setelah mendengar berita hebohnya dari beberapa jejaring sosial.

            HUSHHH HUSSHHH HUSSHHH
            BLAKK
            “aisshh”
            HUSSSHHH HUSSHHH HUSSHHH
            BLAKKK
            “YAKKK”
            HUSHHH HUSSHHH HUSSHHH
            BLAKKK

            “YAKK~ CHO KYUHYUN. Bagaimana bisa kita bermain game ini selama satu setengah jam tanpa poin yang melebihi 10 sekalipun” Teriak Lihyun murka, menatapi burungnya yang sedari tadi menabrak tiang hijau itu.
            “cihhh~ kau saja yang bodoh. Aku saja sudah mendapatkan 11 poin” Seru kyuhyun bangga dan memamerkan high scorenya. Sedang Lihyun hanya mencibir Kyuhyun. Score 11 apa yang perlu dibanggakan.
            HUSSHH HUSHHH HUSSHHH HUSSHH
            TINGG
            HUSSHH HUSSHH
            TING
            HUSHH HUSHHH
            TING BLAKK
            “YAKK~ SHIN LIHYUN INI KARNA KAU, hampir saja aku melewati high score-ku” Teriak Kyuhyun menyalahkan Lihyun yang sebenarnya sedari tadi diam menatapi, burungnya yang terus – terus menabrak tiang hijau menyebalkan itu.
            “MWOO ? KENAPA KAU MENYALAHKANKU ? WAE ? WAE ?” Lihyun yang tidak terima membalas teriakan Kyuhyun.
            “KALO SAJA KAU TAK MENGAJAK KU BERBICARA, PASTI TIDAK AKAN SEPERTI INI”
            “MWO ?” padahal Ia berbicara itu 5 menit yang lalu. Lihyun hanya diam menatap Kyuhyun yang terus menyumpahinya. Gadis itu hanya menghembuskan nafas, dibandingkan Ia terus memeperhatikan gerak tubuh lelaki itu lebih baik Ia melanjutkan  gamesnya.
            “AKU PULANG” teriak bocah kecil dari pintu depan, dengan perlahan bocah berumur sekitar 6 tahun itu mendekati dua makhluk yang Ia cap “PALING MENYEBALKAN DIDUNIA” dengan perlahan dan mulai ikut dalam pertarungan antar mereka dan seekor burung kecil yang tengah terbang dengan lunglainya itu.
            “Imo, Samchon, kalian sedang bermain apa ? kenapa burung itu terjatuh dengan paruh dahulu ? lalu kenapa imo sedari tadi menab-“
            “YAK~ DIAMLAH” dengan seketika Jonghyun – keponakan Cho Kyuhyun- diam dalam mulutnya dan terus menatap samchon dan imonya secara bergantian.
            “cihh~ memang dasar menyebalkan” Rutuk Jonghyun, bocah kecil itupun berlari enuju kamarnya, berganti pakaian dan ikut membaur dalam runyamnya games dirunag tengah itu.
            HUSSHH HUSSHH
            TINGG
            HUSSHHH
            TING BUKK
            “yakk~ kecilkanlah volume gamesmu itu Cho Kyuhyun. Suara itu mengangu konsentrsiku” Seru Lihyun tanpa mengalihkan tatapannya dari android miliknya.
            “diamlah, bodoh. Sebentar lagi aku aka... YAKK~ INI KARNA KAU SHIN LIHYUN” Kyuhyun yang hampir menyelesaikan high scorenya tiba – tiba menabrak tiang hijau itu, sehingga impiannya pudar seketika.
            “yakk~ kau pikir volume games mu itu tak membuatku kalah !” balas Lihyun tidak terima.
            Jonghyun, bocah kecil polos itu sedari tadi tetap diam,terlalu terbiasa dengan pertengkaran dua pasangan ini. Rasanya setiap hari, bahkan setiap detik kedua pasangan ini selalu saja bertengkar, namun entah kenapa mereka tak pernah putus. Seakan – akan pertengkaran adalah sesuatu yang romantis. Sedang, sesuatu yang romantis adalah seperti sesuatu yang sangat menjijikan.
            Jonghyun menatap kedua manusia itu bengis dan beberapa menit kemudian berubah santai, dengan lincahnya jari – jari mungil itu mulai mengeluarkan sebuah Headphone dari balik tubuhnya dan mulai memasangkannya disetiap sisi telinganya. Sedangkan kedua manusia itu masih tetap saja beradu argumen, tanpa perduli bahwa ada anak kecil sedang memperhatikan mereka, walaupun sesungguhnya tidak.

            “seharusnya kau tadi mengecilkan volume gamesmu”

            “MWO ? kau pikir gamesmu sendiri tidak berisik”

            “YAKK~ setidaknya gamesku tak seberisik milikmu”

            “dan kau harus tahu suaramu itu lebih berisik dibandingkan games milikku”

            “kau pikir suaramu begitu tenang. Cihh~ kebohongan macam apa itu”

            “MWO ? setidaknya suaraku lebih merdu dibanding kau”

            “berbanggalah dengan suara bass jelekmu itu, Tuan Cho” Lihyun melempari Kyuhyun dengan bantal sofa yang sedari tadi menempel dipunggung rampingnya.

            “YAKK~ kenapa kau melempariku ?”

            “agar otak mu yang memliki tingkat percaya diri tinggi itu musnah”

            “YAKK” Kyuhyun yang sedari tadi tak terima terus dilempari bantal sofa itu tiba – tiba mulai membalaskan lemparan. Namun yang Ia gunakan lebih sadis dibandingkan sebuah bantal sofa, yaitu sebuah sandal rumah.

            “aisshh~ appo. Kenapa kau melempariku dengan sandal rumah. Ini sungguh tidak adil” Lihyun mulai aksi brutalnya, Ia melempari seluruh barang – barang disekitarnya tanpa terkecuali headphone miliknya, hanya saja gadis itu tetap mempertahankan androidnya yang masih menampilkan burung dengan paruh didalam tanah.

            Kyuhyun yang sama sekali tidak terima dengan seluruh lemparan Lihyun, kembali semakin brutal. Dengan santainya Ia juga mulai melempari seluruh barang yang ada disekitarnya, termasuk PSP dan remote televisi disampin tubuhnya dan untung saja lelaki itu tak nekat dengan melempari kekasihnya itu menggunakan televisi berukuran 32’’ inchi.

            Choi Jonghyun, bocah lelaki yang sedari tadi menemani kedua pasangan itu tak tahu, jika kini Imo dan Samchonnya yang menyebalkan itu tengah saling melempari barang dengan brutalnya. Jonghyun masih tetap santai mendengarkan musik dari Headphonenya dan mata masih tertuju pada PSP – pemberian Kyuhyun saat ulang tahunnya ke-5 -.

            Untuk beberapa menit kedua manusia itu terus melempari satu sama lain, sedang Jonghyun. Sebenarnya lelaki kecil itu telah mengetahui kejadian apa yang tengah terjadi dihadapannya beberapa detik yang lalu. Hanya saja Ia terlalu malas untuk meladeninya. Hingga kemudian Jonghyun menatap jam tangan dipergelangan tangan kecilnya dan tersenyum misterius ketika menatap jarum panjang dan pendek pada benda bulat itu. Kemudia Ia mulai sibuk kembali dengan musik dan gamesnya, tanpa perduli dengan dua manusia itu.

            BRUKK
            “tiga”
            BRUKK
            “dua”
            PRANG
            “satu”
            PLAKK

            “anyeong, Aku pulang. MWO ? APA YANG TERJADI DENGAN RUMAH INI ?” Kyuhyun dan Lihyun terlihat begitu shock ketika mendengar suara seorang wanita dibalik ruangan itu. Sedang, Jonghyun hanya mengeluarkan jurus mata polosnya, ah hidup memang begitu tenang jika kau memiliki gen lelaki tampan dari Appa.
            “CHO KYUHYUN SHIN LIHYUN APA YANG KALIAN LAKUKAN ?” Murka Cho Ahra, wanita berusia 28 tahun itu begitu bengis menatap Kyuhyun dan Lihyun yang kini tengah meringkuk disofa itu. Sedang, Jonghyun hanya tersenyum miring menatap Imo dan Samchonnya itu.
            “ka..ka..kami..”
            “CEPAT BERSIHKAN RUANGAN INI DALAM WAKTU 10 MENIT, JIKA TIDAK. KALIAN BERDUA TAK AKAN DAPAT JATAH MAKAN MALAM HARI INI” Seru Ahra kencang, dengan sigap Kyuhyun dan Lihyun mulai membersihkan ruangan itu dan merutuki games bernama Flappy Bird itu, jika saja mereka berdua tak memainkan games itu, mungkin sekarang mereka tengah bersiap untuk makan malam.
            “aisshh~ ini sangat menyebalkan”

THE END