Title : Because, Flappy
Bird
Genre : Little Romance,
comedy. etc
Rated : 13+
Main Cast
:
You
Cho Kyuhyun
Length : Drabble
Disclaimer : FF ini
hasil inspirasi saya sendiri. DON’T COPAS, RCL dibutuhkan Happy Reading ^-^.
Story Begin
Cuaca yang begitu dingin di Seoul,
Korea Selatan. Terlihat butiran – butiran salju tengah berjatuhan dengan
bebasnya, menghempaskan hawa dingin yang menyeruak pada tulang – tualng
terdalam manusia, sehingga mereka dengan sigap menggunakan berbagai cara agar
tubuh mereka tak ikut membeku diterjang hawa dingin itu.
Disebuah rumah kecil sederhana yang
tampak begitu mewah dari luar itu, terlihat sangat sepi. Walau, sesungguhnya
dalam rumah itu terdap dua sosok manusia yang tengah sibuk dengan games
dimasing – masing tangan mereka.
Flappy Bird, siapa yang tak kenal
dengan game itu. Game yang dibentuk oleh Dong Nguyen asal
Vietnam ini belum terlalu lama dibuat sudah banyak memikat para manusia untuk
memainkannya. Walau, lebih tepatnya game ini membuat orang terkena hipertensi hanya karena marah – marah
dan mungkin bisa menjadi stroke.
Dan belum lama ini juga, games itu
sudah meracuni sebagian otak Shin Lihyun dan Cho Kyuhyun yang masuk dalam
daftar makhluk setengah iblis penyuka games. Kedua orang ini langsung
mendownload game tersebut, setelah mendengar berita hebohnya dari beberapa
jejaring sosial.
HUSHHH HUSSHHH HUSSHHH
BLAKK
“aisshh”
HUSSSHHH HUSSHHH HUSSHHH
BLAKKK
“YAKKK”
HUSHHH HUSSHHH HUSSHHH
BLAKKK
“YAKK~ CHO KYUHYUN. Bagaimana bisa
kita bermain game ini selama satu setengah jam tanpa poin yang melebihi 10
sekalipun” Teriak Lihyun murka, menatapi burungnya yang sedari tadi menabrak tiang
hijau itu.
“cihhh~ kau saja yang bodoh. Aku
saja sudah mendapatkan 11 poin” Seru kyuhyun bangga dan memamerkan high
scorenya. Sedang Lihyun hanya mencibir Kyuhyun. Score 11 apa yang perlu
dibanggakan.
HUSSHH HUSHHH HUSSHHH HUSSHH
TINGG
HUSSHH HUSSHH
TING
HUSHH HUSHHH
TING BLAKK
“YAKK~ SHIN LIHYUN INI KARNA KAU,
hampir saja aku melewati high score-ku” Teriak Kyuhyun menyalahkan Lihyun yang
sebenarnya sedari tadi diam menatapi, burungnya yang terus – terus menabrak
tiang hijau menyebalkan itu.
“MWOO ? KENAPA KAU MENYALAHKANKU ?
WAE ? WAE ?” Lihyun yang tidak terima membalas teriakan Kyuhyun.
“KALO SAJA KAU TAK MENGAJAK KU
BERBICARA, PASTI TIDAK AKAN SEPERTI INI”
“MWO ?” padahal Ia berbicara itu 5
menit yang lalu. Lihyun hanya diam menatap Kyuhyun yang terus menyumpahinya.
Gadis itu hanya menghembuskan nafas, dibandingkan Ia terus memeperhatikan gerak
tubuh lelaki itu lebih baik Ia melanjutkan
gamesnya.
“AKU PULANG” teriak bocah kecil dari
pintu depan, dengan perlahan bocah berumur sekitar 6 tahun itu mendekati dua
makhluk yang Ia cap “PALING MENYEBALKAN DIDUNIA” dengan perlahan dan mulai ikut
dalam pertarungan antar mereka dan seekor burung kecil yang tengah terbang
dengan lunglainya itu.
“Imo, Samchon, kalian sedang bermain
apa ? kenapa burung itu terjatuh dengan paruh dahulu ? lalu kenapa imo sedari
tadi menab-“
“YAK~ DIAMLAH” dengan seketika
Jonghyun – keponakan Cho Kyuhyun- diam dalam mulutnya dan terus menatap samchon
dan imonya secara bergantian.
“cihh~ memang dasar menyebalkan” Rutuk
Jonghyun, bocah kecil itupun berlari enuju kamarnya, berganti pakaian dan ikut
membaur dalam runyamnya games dirunag tengah itu.
HUSSHH HUSSHH
TINGG
HUSSHHH
TING BUKK
“yakk~ kecilkanlah volume gamesmu
itu Cho Kyuhyun. Suara itu mengangu konsentrsiku” Seru Lihyun tanpa mengalihkan
tatapannya dari android miliknya.
“diamlah, bodoh. Sebentar lagi aku
aka... YAKK~ INI KARNA KAU SHIN LIHYUN” Kyuhyun yang hampir menyelesaikan high
scorenya tiba – tiba menabrak tiang hijau itu, sehingga impiannya pudar
seketika.
“yakk~ kau pikir volume games mu itu
tak membuatku kalah !” balas Lihyun tidak terima.
Jonghyun, bocah kecil polos itu
sedari tadi tetap diam,terlalu terbiasa dengan pertengkaran dua pasangan ini.
Rasanya setiap hari, bahkan setiap detik kedua pasangan ini selalu saja
bertengkar, namun entah kenapa mereka tak pernah putus. Seakan – akan
pertengkaran adalah sesuatu yang romantis. Sedang, sesuatu yang romantis adalah
seperti sesuatu yang sangat menjijikan.
Jonghyun menatap kedua manusia itu
bengis dan beberapa menit kemudian berubah santai, dengan lincahnya jari – jari
mungil itu mulai mengeluarkan sebuah Headphone dari balik tubuhnya dan mulai
memasangkannya disetiap sisi telinganya. Sedangkan kedua manusia itu masih
tetap saja beradu argumen, tanpa perduli bahwa ada anak kecil sedang
memperhatikan mereka, walaupun sesungguhnya tidak.
“seharusnya kau tadi mengecilkan
volume gamesmu”
“MWO ? kau pikir gamesmu sendiri
tidak berisik”
“YAKK~ setidaknya gamesku tak
seberisik milikmu”
“dan kau harus tahu suaramu itu
lebih berisik dibandingkan games milikku”
“kau pikir suaramu begitu tenang.
Cihh~ kebohongan macam apa itu”
“MWO ? setidaknya suaraku lebih
merdu dibanding kau”
“berbanggalah dengan suara bass
jelekmu itu, Tuan Cho” Lihyun melempari Kyuhyun dengan bantal sofa yang sedari
tadi menempel dipunggung rampingnya.
“YAKK~ kenapa kau melempariku ?”
“agar otak mu yang memliki tingkat
percaya diri tinggi itu musnah”
“YAKK” Kyuhyun yang sedari tadi tak
terima terus dilempari bantal sofa itu tiba – tiba mulai membalaskan lemparan.
Namun yang Ia gunakan lebih sadis dibandingkan sebuah bantal sofa, yaitu sebuah
sandal rumah.
“aisshh~ appo. Kenapa kau
melempariku dengan sandal rumah. Ini sungguh tidak adil” Lihyun mulai aksi
brutalnya, Ia melempari seluruh barang – barang disekitarnya tanpa terkecuali
headphone miliknya, hanya saja gadis itu tetap mempertahankan androidnya yang
masih menampilkan burung dengan paruh didalam tanah.
Kyuhyun yang sama sekali tidak
terima dengan seluruh lemparan Lihyun, kembali semakin brutal. Dengan santainya
Ia juga mulai melempari seluruh barang yang ada disekitarnya, termasuk PSP dan
remote televisi disampin tubuhnya dan untung saja lelaki itu tak nekat dengan
melempari kekasihnya itu menggunakan televisi berukuran 32’’ inchi.
Choi Jonghyun, bocah lelaki yang
sedari tadi menemani kedua pasangan itu tak tahu, jika kini Imo dan Samchonnya
yang menyebalkan itu tengah saling melempari barang dengan brutalnya. Jonghyun
masih tetap santai mendengarkan musik dari Headphonenya dan mata masih tertuju
pada PSP – pemberian Kyuhyun saat ulang tahunnya ke-5 -.
Untuk beberapa menit kedua manusia
itu terus melempari satu sama lain, sedang Jonghyun. Sebenarnya lelaki kecil
itu telah mengetahui kejadian apa yang tengah terjadi dihadapannya beberapa
detik yang lalu. Hanya saja Ia terlalu malas untuk meladeninya. Hingga kemudian
Jonghyun menatap jam tangan dipergelangan tangan kecilnya dan tersenyum
misterius ketika menatap jarum panjang dan pendek pada benda bulat itu. Kemudia
Ia mulai sibuk kembali dengan musik dan gamesnya, tanpa perduli dengan dua
manusia itu.
BRUKK
“tiga”
BRUKK
“dua”
PRANG
“satu”
PLAKK
“anyeong, Aku pulang. MWO ? APA YANG
TERJADI DENGAN RUMAH INI ?” Kyuhyun dan Lihyun terlihat begitu shock ketika
mendengar suara seorang wanita dibalik ruangan itu. Sedang, Jonghyun hanya
mengeluarkan jurus mata polosnya, ah hidup memang begitu tenang jika kau
memiliki gen lelaki tampan dari Appa.
“CHO KYUHYUN SHIN LIHYUN APA YANG
KALIAN LAKUKAN ?” Murka Cho Ahra, wanita berusia 28 tahun itu begitu bengis
menatap Kyuhyun dan Lihyun yang kini tengah meringkuk disofa itu. Sedang,
Jonghyun hanya tersenyum miring menatap Imo dan Samchonnya itu.
“ka..ka..kami..”
“CEPAT BERSIHKAN RUANGAN INI DALAM
WAKTU 10 MENIT, JIKA TIDAK. KALIAN BERDUA TAK AKAN DAPAT JATAH MAKAN MALAM HARI
INI” Seru Ahra kencang, dengan sigap Kyuhyun dan Lihyun mulai membersihkan
ruangan itu dan merutuki games bernama Flappy Bird itu, jika saja mereka berdua
tak memainkan games itu, mungkin sekarang mereka tengah bersiap untuk makan
malam.
“aisshh~ ini sangat menyebalkan”
THE
END